November 6, 2008 How are today? Please write your health problem here. If it doesn't properly work, please send me email at dokter.monte@gmail.com. thx
Saya orang tua Saiful dokter, kebetulan anak saya kemarin baru pulang dari pku setelah transfusi. Dokter bilang, anak saya menderrita penyakit talasemia. apakah penyakit ini akan terus diidap anak saya dan tidak bisa sembuh dokter? kalau memang tidak bisa sembuh tiap berapa bulan sekali kita harus membawa saiful ke dokter atau pku? terimakasih dokter.
Bapak/ibu saiful yang saya hormati, kebetulan nanti saya akan posting tentang thalasemia hari ini. Tapi akan saya terangkan secara singkat mengenai thalasemia, mudah-mudahan membantu pemahaman kita semua tentang penyakit ini. Penyakit thalasemia merupakan suatu kelainan darah bersifat genetik dimana kerusakan DNA akan menyebabkan tidak optimalnya produksi sel darah merah penderitanya serta mudah rusak sehingga kerap menyebabkan anemia.
Pusat dari mekanisme kelainan ini terletak pada salah satu gen pembentuk hemoglobin pada sel darah merah manusia, yang sekaligus juga berfungsi utama sebagai pengangkut oksigen.
Terkait dengan sifat genetik yang diturunkan pendahulunya ini, dikenal istilah 'thalasemia trait' (pembawa sifatnya).
Sebagaimana orang-orang normal, individu-individu pembawa gen ini sama sekali tidak menunjukkan adanya suatu gejala. Masalah yang lebih serius akan terjadi bila sang pasangan juga merupakan seorang pembawa sehingga lebih berpotensi melahirkan anak dengan thalasemia mayor yang nantinya akan memerlukan transfusi darah secara rutin selama hidupnya. Tindakan transfusi ini pun bukan merupakan suatu terapi penyembuh namun hanya bersifat suportif dalam mengurangi gejala dan punya resiko menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh pula, yang lebih lanjut bisa menyebabkan pembengkakan hati dan limpa. Secara singkat, penjelasannya meliputi keadaan hemoglobin yang mengandung zat besi (Fe). Kerusakan sel darah merah pada penderita thalasemia akan mengakibatkan zat besi tertinggal di dalam tubuh dan bisa menumpuk dalam organ tubuh seperti jantung dan hati dan lama kelamaan akan mengganggu fungsi organ lainnya, selain juga bisa akibat suplai darah merah dari transfusi, dan ini menjadi penyebab kematian utama dari penderita thalasemia, terutama akibat penumpukan pada jantung.
Sekarang sudah ditemukan pula alternatif lain dari suntikan desferal tadi berupa obat oral (tablet) yang sama kemampuannya dalam mengurangi resiko gagal organ terutama jantung dengan mengurangi penumpukan zat besi tersebut. Penemuan obat yang diberikan secara oral bagi penderita diatas usia 2 tahun ini, meski masih cukup mahal, paling tidak dapat memberikan harapan baru bagi penderita thalasemia yang selama ini mendapatkan tindakan terapi dengan caracara kurang menyenangkan tersebut, sementara menurut banyak ahli di negara maju, tindakan penatalaksanaan terbaik justru ada pada cara cangkok sumsum tulang dimana jaringan sumsum tulang penderita diganti dengan sumsum tulang donor yang cocok dari anggota keluarga, namun kenyataannya masih cukup sulit untuk dilakukan.
Kemudian untuk berapa kali dalam sebulan saiful harus dibawa ke dokter/pku, jawabannya sebaiknya tetap dikontrol rutin tiap bulan. Sekiranya anemia yang terjadi sudah berat tentunya harus segera kita berikan tranfusi darah lagi. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan dapat diterima. Terimakasih atas partisipasinya.
Terimakasih sebelumnya, saya suwarto dari gombong. kebetulan sekarang bapak saya mondok di RSUD Kebumen, katanya habe nya rendah. diagnosis doketr penyakit dalam, anemia grafis. kami sudah tambah darah sebanyak 5 kantong, dan sekarang habenya sudah 8,7. Sebenarnya parah atau tidak penyakit yang diderita bapak saya dok? Sebagai tambahan informasi, bapak saya menderita ambeien sejak masih muda dan belum dioperasi. kata dokter bedah, jika habe suddah baik, bapak saya baru bisa operasi. Pertanyaan saya yang kedua, apakah ambeien memang harus dioperasi? terimaksih.
Sdr. Suwarto yang kami hormati. Berkaitan dengan penyakit yang diderita bapak saudara, ada beberapa yang perlu kita kupas. Pertama kaitan antara ambeien (hemorrhoid) dengan anemia, dan kedua tentang operasi yang akan dikerjakan. Dalam penjelasan saudara, bapak saudara sudah menderita sakit ambeien sejak muda, dan tentunya belum pernah ditangani secara serius, terbukti sampai saat sekarang berobat baru akan dikerjakan oleh dokter bedah. Kemungkinan terjadinya anemia gravis itu disebabkan adanya ambeien yang telah diderita sejak dulu. Memang keluarnya darah bersama feses tidak serta merta langsung menyebabkan terjadinya anemia, akan tetapi kehilangan darah yang lama tentunya akan menyebabkan terjadinya anemia gravis (anemia berat). Lalu pertolongan yang dilakukan adalah dengan mengobati ambeiennya itu sehingga tidak terjadi kebocoran darah lagi. Namun untuk bisa dilakukan 'penambalan' yaitu dengan operasi harus dilakukan penambahan darah terlebih dahulu supaya selama operasi pasien tidak jatuh syok dan bisa berakibat fatal. Itulah sebabnya sebelum operasi dokter bedah menyarankan untuk mengobati anemianya dulu. Sebagai tambahan, untuk amannya dalam pembiusan selama operasi diperlukan Hb (bukan habe seperti yang saudara tuliskan)minimal 10. Demikian kira-kira penjelasan tentang sakit yang diderita bapak saudara. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat.
Dokter ini santi. terimakasih sebelumnya dokter telah menjawab pertanyaan saya kemarin. saya ingin bertanya lagi, keluhan yang diderita teman saya. Teman saya sekarang menjalani hemodialisa di pku rutin selama 2 kali seminggu. Sebenarnya apa yang terjadi padanya sehingga dia harus menjalani cuci darah seperti itu? terus terang saya sangat takut kalau-kalau sakit hemodialisa itu menyerang saya.Terima kasih
Mbak Santi, sebelumnya ada yang perlu saya jelaskan, kalau hemodialisa itu bukanlah sebuah penyakit melainkan sebuah tindakan medis yang berupa cuci darah. Sakit yang diderita teman mbak santi itu adalah Gagal Ginjal Kronis, atau dalam istilah medis sering disebut Chronic Renal Failure (CRF). Mengapa gagal ginjal perlu cuci darah? Ya, sebab ginjal merupakan salah satu organ tubuh kita yang sangat penting untuk melakukan 'pencucian' darah dalam tubuh kita. Sebagaimana kita ketahui bersama, selama proses metabolisme, tubuh kita menghasilkan banyak hasil sisa metabolisme yang berbahaya bagi tubuh. Di sinilah fungsi ginjal sangat berperan. Ginjal membuang semua zat-zat beracun yang bisa membahayakan tubuh. Pada penyakit CRF, ginjal manusia sudah mengalami kerusakan sehingga untuk membuang zat-zat racun itu perlu dilakukan di luar yaitu dengan hemodialisis. Kira-kira demikian jawabannya mbak santi.
pak dokter.... Hehehehehe... kebetulan sekali dari dolo tuh saya cari situs konsultasi online ga dapat2, eh ternyata datang sendiri,... uhmm gini DOk, abang saya itu punya pnykit kulit tuh, tapi ga tau jenis pnykit apa(udah ampir 1 thn)... ciri2 nya, kadang sering gatal2 trus daerah nya di sktr lingkar perut, bokong(maap), lipatan paha, perut sekitar pusar. kira2 apa yah Dok? kadang pas udah sembuh, tetap gatal... toloNG yah Dok ^^
dok, saya pria berumur 48 th. keluhan yang saya alami,jika duduk sila terlalu lama,dari bagian paha sampai ke betis terasa linu dan nyeri sekali.. sebenarnya penyakit yang saya alami itu apa dan obatnya apa..?? terimakasih..
Full name Monte Selvanus Luigi Kusuma. Workstation PKU Muhammadiyah Gombong Hospital as a doctor and general responding for Indonesian People Health Insurance (Askes-Jamkesmas) for PKU. Consulting is opening for people whose care about health, global warming etc.
If you want to consult, please write on the comment on article: Do You Have Any Helth Problems Today?
If you can do that, please mail me at: dokter.monte@gmail.com
Saya orang tua Saiful dokter, kebetulan anak saya kemarin baru pulang dari pku setelah transfusi. Dokter bilang, anak saya menderrita penyakit talasemia. apakah penyakit ini akan terus diidap anak saya dan tidak bisa sembuh dokter? kalau memang tidak bisa sembuh tiap berapa bulan sekali kita harus membawa saiful ke dokter atau pku? terimakasih dokter.
ReplyDeleteBapak/ibu saiful yang saya hormati, kebetulan nanti saya akan posting tentang thalasemia hari ini. Tapi akan saya terangkan secara singkat mengenai thalasemia, mudah-mudahan membantu pemahaman kita semua tentang penyakit ini. Penyakit thalasemia merupakan suatu kelainan darah bersifat genetik dimana kerusakan DNA akan menyebabkan tidak optimalnya produksi sel darah merah penderitanya serta mudah rusak sehingga kerap menyebabkan anemia.
ReplyDeletePusat dari mekanisme kelainan ini terletak pada salah satu gen pembentuk hemoglobin pada sel darah merah manusia, yang sekaligus juga berfungsi utama sebagai pengangkut oksigen.
Terkait dengan sifat genetik yang diturunkan pendahulunya ini, dikenal istilah 'thalasemia trait' (pembawa sifatnya).
Sebagaimana orang-orang normal, individu-individu pembawa gen ini sama sekali tidak menunjukkan adanya suatu gejala. Masalah yang lebih serius akan terjadi bila sang pasangan juga merupakan seorang pembawa sehingga lebih berpotensi melahirkan anak dengan thalasemia mayor yang nantinya akan memerlukan transfusi darah secara rutin
selama hidupnya. Tindakan transfusi ini pun bukan merupakan suatu terapi penyembuh namun hanya bersifat suportif dalam mengurangi
gejala dan punya resiko menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh pula, yang lebih lanjut bisa menyebabkan pembengkakan hati dan limpa. Secara singkat, penjelasannya meliputi keadaan hemoglobin yang mengandung zat besi (Fe). Kerusakan sel darah merah pada penderita thalasemia akan mengakibatkan zat besi tertinggal di dalam tubuh dan bisa menumpuk dalam organ tubuh seperti jantung dan hati dan lama kelamaan akan mengganggu fungsi organ lainnya, selain juga bisa akibat suplai darah merah dari transfusi, dan ini menjadi penyebab kematian utama dari penderita thalasemia, terutama akibat penumpukan pada jantung.
Sekarang sudah ditemukan pula alternatif lain dari suntikan desferal tadi berupa obat oral (tablet) yang sama kemampuannya dalam mengurangi resiko gagal organ terutama jantung dengan mengurangi penumpukan zat besi tersebut.
Penemuan obat yang diberikan secara oral bagi penderita diatas usia 2 tahun ini, meski masih cukup mahal, paling tidak dapat memberikan harapan baru bagi penderita thalasemia yang selama ini mendapatkan tindakan terapi dengan caracara kurang menyenangkan tersebut, sementara menurut banyak ahli di negara maju, tindakan penatalaksanaan terbaik justru ada pada cara cangkok sumsum tulang dimana jaringan sumsum tulang penderita diganti dengan sumsum tulang donor yang cocok dari anggota keluarga, namun kenyataannya masih cukup sulit untuk dilakukan.
Kemudian untuk berapa kali dalam sebulan saiful harus dibawa ke dokter/pku, jawabannya sebaiknya tetap dikontrol rutin tiap bulan. Sekiranya anemia yang terjadi sudah berat tentunya harus segera kita berikan tranfusi darah lagi. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan dapat diterima. Terimakasih atas partisipasinya.
Terimakasih sebelumnya, saya suwarto dari gombong. kebetulan sekarang bapak saya mondok di RSUD Kebumen, katanya habe nya rendah. diagnosis doketr penyakit dalam, anemia grafis. kami sudah tambah darah sebanyak 5 kantong, dan sekarang habenya sudah 8,7. Sebenarnya parah atau tidak penyakit yang diderita bapak saya dok? Sebagai tambahan informasi, bapak saya menderita ambeien sejak masih muda dan belum dioperasi. kata dokter bedah, jika habe suddah baik, bapak saya baru bisa operasi. Pertanyaan saya yang kedua, apakah ambeien memang harus dioperasi? terimaksih.
ReplyDeleteSdr. Suwarto yang kami hormati. Berkaitan dengan penyakit yang diderita bapak saudara, ada beberapa yang perlu kita kupas. Pertama kaitan antara ambeien (hemorrhoid) dengan anemia, dan kedua tentang operasi yang akan dikerjakan. Dalam penjelasan saudara, bapak saudara sudah menderita sakit ambeien sejak muda, dan tentunya belum pernah ditangani secara serius, terbukti sampai saat sekarang berobat baru akan dikerjakan oleh dokter bedah. Kemungkinan terjadinya anemia gravis itu disebabkan adanya ambeien yang telah diderita sejak dulu. Memang keluarnya darah bersama feses tidak serta merta langsung menyebabkan terjadinya anemia, akan tetapi kehilangan darah yang lama tentunya akan menyebabkan terjadinya anemia gravis (anemia berat). Lalu pertolongan yang dilakukan adalah dengan mengobati ambeiennya itu sehingga tidak terjadi kebocoran darah lagi. Namun untuk bisa dilakukan 'penambalan' yaitu dengan operasi harus dilakukan penambahan darah terlebih dahulu supaya selama operasi pasien tidak jatuh syok dan bisa berakibat fatal. Itulah sebabnya sebelum operasi dokter bedah menyarankan untuk mengobati anemianya dulu. Sebagai tambahan, untuk amannya dalam pembiusan selama operasi diperlukan Hb (bukan habe seperti yang saudara tuliskan)minimal 10. Demikian kira-kira penjelasan tentang sakit yang diderita bapak saudara. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat.
ReplyDeleteDokter ini santi. terimakasih sebelumnya dokter telah menjawab pertanyaan saya kemarin. saya ingin bertanya lagi, keluhan yang diderita teman saya. Teman saya sekarang menjalani hemodialisa di pku rutin selama 2 kali seminggu. Sebenarnya apa yang terjadi padanya sehingga dia harus menjalani cuci darah seperti itu? terus terang saya sangat takut kalau-kalau sakit hemodialisa itu menyerang saya.Terima kasih
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMbak Santi, sebelumnya ada yang perlu saya jelaskan, kalau hemodialisa itu bukanlah sebuah penyakit melainkan sebuah tindakan medis yang berupa cuci darah. Sakit yang diderita teman mbak santi itu adalah Gagal Ginjal Kronis, atau dalam istilah medis sering disebut Chronic Renal Failure (CRF). Mengapa gagal ginjal perlu cuci darah? Ya, sebab ginjal merupakan salah satu organ tubuh kita yang sangat penting untuk melakukan 'pencucian' darah dalam tubuh kita. Sebagaimana kita ketahui bersama, selama proses metabolisme, tubuh kita menghasilkan banyak hasil sisa metabolisme yang berbahaya bagi tubuh. Di sinilah fungsi ginjal sangat berperan. Ginjal membuang semua zat-zat beracun yang bisa membahayakan tubuh. Pada penyakit CRF, ginjal manusia sudah mengalami kerusakan sehingga untuk membuang zat-zat racun itu perlu dilakukan di luar yaitu dengan hemodialisis. Kira-kira demikian jawabannya mbak santi.
ReplyDeletepak dokter....
ReplyDeleteHehehehehe...
kebetulan sekali dari dolo tuh saya cari situs konsultasi online ga dapat2, eh ternyata datang sendiri,...
uhmm gini DOk, abang saya itu punya pnykit kulit tuh, tapi ga tau jenis pnykit apa(udah ampir 1 thn)...
ciri2 nya, kadang sering gatal2 trus daerah nya di sktr lingkar perut, bokong(maap), lipatan paha, perut sekitar pusar.
kira2 apa yah Dok?
kadang pas udah sembuh, tetap gatal...
toloNG yah Dok ^^
dok,
ReplyDeletesaya pria berumur 48 th.
keluhan yang saya alami,jika duduk sila terlalu lama,dari bagian paha sampai ke betis terasa linu dan nyeri sekali..
sebenarnya penyakit yang saya alami itu apa dan obatnya apa..??
terimakasih..
I'm a little fine
ReplyDelete